SB19GzwIeB1Tv6FDyUKkDk8tS5RU4G7B5LRZmEqP

Manajemen Sekolah Tani Masyarakat Belajar Budidaya Rami

WONOSOBO. Tanaman rami yang dibudidayakan di Desa Bomerto, Kabupaten Wonosobo menarik perhatian manajemen Sekolah Tani Masyarakat. Dipimpin oleh Puji Soleh, Direktur Sekolah Tani Masyarakat, tim manajemen belajar tentang tanaman rami dari Rosid Al Usman.

Tanaman rami di Desa Bomerto mampu menghidupi sekian keluarga. Mereka bukan hanya mendapatkan hasil dari panen rami, namun juga dari proses pengolahannya.

Puji Soleh menyatakan tertarik dengan tanaman ini karena tidak banyak dibudidayakan. Disamping itu tanaman rami dapat memberdayakan masyarakat secara luas dalam berbagai proses pengolahannya.

"saat ini, konsep pertanian tidak bisa saklek kalau dalam bahasa jawa" kata Puji Soleh saat kunjungannya ke Wonosobo pada (8/9/2020).

"diperlukan berbagai tanaman alternatif untuk lahan-lahan tertentu" tambahnya.

Sekolah Tani Masyarakat yang sedang proses mendapatkan legalitas berkeinginan untuk membawa konsep pemberdayaan ke dalam salahsatu misinya.

"tidak harus kemudian ikut-ikutan menanam rami, namun jika hasilnya menjanjikan, kenapa tidak" kata Anantiyo Widodo, Founder Sekolah Tani Masyarakat melalui pesan whatsapp.

Anantiyo menambahkan, rami yang menjadi bahan baku utama rompi anti peluru ini memang punya pasar yang kecil. Namun panen rami juga belum banyak, butuh perhitungan yang tepat untuk mendapatkan nilai ekonomis atas tanaman ini. Namun, pertanian yang kemudian mampu menggerakkan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan perlu untuk dipelajari agar dapat diduplikasikan.

Pada kunjungan kali ini, Rosid al Usman, penggerak pertanian rami di Desa Bomerto menyampaikan tentang proses tanam, pengolahan hingga pemasaran. Ia juga memperlihatkan berbagai bentuk serat rami yang merukapan serat terkuat di dunia ini.
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar