Oleh Fathia Azkia • Juni 8, 2016
Sumber : rumah.com
RumahCom – Memelihara tanaman di rumah adalah salah satu hobi yang cukup populer. Namun, tak semuanya paham cara menyiram air yang benar. Agar Anda tak membuang-buang air, ada baiknya Anda ikuti beberapa petunjuk berikut.
Menyiram tanaman di permukaan dan terlalu sering ternyata tak selamanya baik untuk tanaman. Banyaknya asupan gizi yang tersedia di sekitar membuat akar tanaman tidak berkembang.
Sebaliknya, menyiram tanaman dengan rentang waktu penyiraman lebih lama dan di tempatkan di tempat yang dalam akan merangsang akar tanaman untuk tumbuh.
Jika Anda melatih dengan tepat, setelah beberapa bulan tanaman yang sudah matang dapat bertahan selama seminggu hingga jadwal penyiraman selanjutnya. Tahun berikutnya, bakal mampu bertahan hingga sebulan.
Selanjutnya, pada tahun-tahun berikutnya hanya membutuhkan penyiraman saat kondisi cuaca ekstrem. Dengan begitu, teknik dan frekuensi menyiram akhirnya juga memengaruhi kemandirian tanaman.
Metode Menyiram
Cara Anda memberikan air pada tanaman berkaitan dengan ke mana air itu akan bermuara. Perlu diketahui, tanah mempunyai keterbatasan dalam menyerap air sekaligus. Maka dari itu, Anda mungkin harus menyiram tanaman dengan lebih lambat atau dalam dosis yang lebih sedikit.
Lantas seberapa banyak air yang dibutuhkan?
Penyiraman dengan tangan: Pada tanaman berukuran kecil, lebih baik jika Anda membuat ceruk pada tanah tepat di bawah garis tetes air dari daun dan mengisinya sebanyak 2 atau 3 kali.
Sementara pada tanaman yang lebih besar, aplikasikan air yang meresap perlahan selama 20-30 menit di beberapa titik sekitar garis tetes tanaman.
Penyiraman dengan selang air: Siram tanaman hingga air mencapai titik terluar area penyimpanan, lalu hentikan dan biarkan air meresap. Setelah itu, ulangi satu hingga dua kali.
Akan lebih baik bila Anda menyiram tanaman pada pagi hari sehingga mereka dapat mengering sebelum malam. Kondisi daun yang lembap akan mengundang berbagai jenis penyakit.
Waktu Menyiram
Mengenai jadwal penyiraman, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan mengetahui tingkat kebutuhan airnya. Caranya dengan mengukur secara berkala waktu yang tanaman butuhkan, mulai dari penyiraman secara menyeluruh sampai menjadi layu.
Ingat baik-baik kondisi ini sebagai waktu maksimal yang dibutuhkan tanaman, di luar kondisi cuaca tertentu yang membutuhkan sistem penyiraman khusus.
Selain metode dan waktu, ada sejumlah poin lain yang harus diperhatikan untuk setiap tanaman.
Pertama, jenisnya. Akar tanaman berjenis pohon-pohonan biasanya menjangkau ke dalam tanah lebih dalam daripada jenis semak-semak atau tanaman hias. Tanaman berdaun kecil, keabu-abuan, dan menyerupai jarum biasanya membutuhkan air lebih sedikit.
Kedua, waktu hingga tanaman mandiri. Dengan asumsi praktik penyiraman yang berjalan tepat, semakin lama tanaman di atas tanah, semakin mandiri dan berkurang kebutuhan akan asupan air tambahan.
Tanaman yang baru dipindahkan bisa saja membutuhkan air lebih dari sekali dalam sehari. Pastikan dengan mengeceknya secara berkala.
Ketiga, kondisi tanah. Partikel halus pada tanah lempung menyerap air lebih lambat dan menahan lebih kuat daripada tanah pasir atau tanah liat yang dapat mengering lebih cepat. Oleh karena itu, pada tanah landai, siram air secara perlahan hingga menyerap sempurna.
Keempat, pencahayaan. Kuantitas cahaya dan kapan tanaman menerimanya akan memengaruhi kecepatannya untuk menjadi kering. Ketahui suhu udara dengan cara meraba tembok atau merasakan angin yang berhembus di sekitar tanaman.
Kelima, cuaca. Kondisi dingin dan lembap pada musim hujan menimalisir penggunaan air. Sementara kondisi panas dan kering saat kemarau akan membutuhkan air yang lebih banyak.
Foto: Pixabay
RumahCom – Memelihara tanaman di rumah adalah salah satu hobi yang cukup populer. Namun, tak semuanya paham cara menyiram air yang benar. Agar Anda tak membuang-buang air, ada baiknya Anda ikuti beberapa petunjuk berikut.
Menyiram tanaman di permukaan dan terlalu sering ternyata tak selamanya baik untuk tanaman. Banyaknya asupan gizi yang tersedia di sekitar membuat akar tanaman tidak berkembang.
Sebaliknya, menyiram tanaman dengan rentang waktu penyiraman lebih lama dan di tempatkan di tempat yang dalam akan merangsang akar tanaman untuk tumbuh.
Jika Anda melatih dengan tepat, setelah beberapa bulan tanaman yang sudah matang dapat bertahan selama seminggu hingga jadwal penyiraman selanjutnya. Tahun berikutnya, bakal mampu bertahan hingga sebulan.
Selanjutnya, pada tahun-tahun berikutnya hanya membutuhkan penyiraman saat kondisi cuaca ekstrem. Dengan begitu, teknik dan frekuensi menyiram akhirnya juga memengaruhi kemandirian tanaman.
Metode Menyiram
Cara Anda memberikan air pada tanaman berkaitan dengan ke mana air itu akan bermuara. Perlu diketahui, tanah mempunyai keterbatasan dalam menyerap air sekaligus. Maka dari itu, Anda mungkin harus menyiram tanaman dengan lebih lambat atau dalam dosis yang lebih sedikit.
Lantas seberapa banyak air yang dibutuhkan?
Penyiraman dengan tangan: Pada tanaman berukuran kecil, lebih baik jika Anda membuat ceruk pada tanah tepat di bawah garis tetes air dari daun dan mengisinya sebanyak 2 atau 3 kali.
Sementara pada tanaman yang lebih besar, aplikasikan air yang meresap perlahan selama 20-30 menit di beberapa titik sekitar garis tetes tanaman.
Penyiraman dengan selang air: Siram tanaman hingga air mencapai titik terluar area penyimpanan, lalu hentikan dan biarkan air meresap. Setelah itu, ulangi satu hingga dua kali.
Akan lebih baik bila Anda menyiram tanaman pada pagi hari sehingga mereka dapat mengering sebelum malam. Kondisi daun yang lembap akan mengundang berbagai jenis penyakit.
Waktu Menyiram
Mengenai jadwal penyiraman, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan mengetahui tingkat kebutuhan airnya. Caranya dengan mengukur secara berkala waktu yang tanaman butuhkan, mulai dari penyiraman secara menyeluruh sampai menjadi layu.
Ingat baik-baik kondisi ini sebagai waktu maksimal yang dibutuhkan tanaman, di luar kondisi cuaca tertentu yang membutuhkan sistem penyiraman khusus.
Selain metode dan waktu, ada sejumlah poin lain yang harus diperhatikan untuk setiap tanaman.
Pertama, jenisnya. Akar tanaman berjenis pohon-pohonan biasanya menjangkau ke dalam tanah lebih dalam daripada jenis semak-semak atau tanaman hias. Tanaman berdaun kecil, keabu-abuan, dan menyerupai jarum biasanya membutuhkan air lebih sedikit.
Kedua, waktu hingga tanaman mandiri. Dengan asumsi praktik penyiraman yang berjalan tepat, semakin lama tanaman di atas tanah, semakin mandiri dan berkurang kebutuhan akan asupan air tambahan.
Tanaman yang baru dipindahkan bisa saja membutuhkan air lebih dari sekali dalam sehari. Pastikan dengan mengeceknya secara berkala.
Ketiga, kondisi tanah. Partikel halus pada tanah lempung menyerap air lebih lambat dan menahan lebih kuat daripada tanah pasir atau tanah liat yang dapat mengering lebih cepat. Oleh karena itu, pada tanah landai, siram air secara perlahan hingga menyerap sempurna.
Keempat, pencahayaan. Kuantitas cahaya dan kapan tanaman menerimanya akan memengaruhi kecepatannya untuk menjadi kering. Ketahui suhu udara dengan cara meraba tembok atau merasakan angin yang berhembus di sekitar tanaman.
Kelima, cuaca. Kondisi dingin dan lembap pada musim hujan menimalisir penggunaan air. Sementara kondisi panas dan kering saat kemarau akan membutuhkan air yang lebih banyak.
Foto: Pixabay
Sumber Tulisan : rumah.com
Lebih baru
Terlama
Jammin' Jars Casino - JHTV
BalasHapusJammin Jars Casino in Henderson, Nevada. 구리 출장마사지 We 제천 출장안마 will be 경상남도 출장안마 checking your credit, debit card, credit card details 당진 출장마사지 and get the latest available 수원 출장마사지 rates for