PURWOKERTO. Para petani di Jawa Tengah masih jarang menggunakan teknologi sekedar untuk mendapatkan informasi mengenai produk pertanian. Kesulitan utama ada pada diri petani yang mayoritas belum familiar dengan smartphone.
Padahal, teknologi informasi kini telah berkembang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi untuk menunjang berbagai keperluan bisnis sudah marak dilakukan.
Untuk mengatasi ketertinggalan itu, Sekolah Tani Masyarakat (STM) ingin membuat aplikasi yang secara mudah dapat digunakan oleh jaringan petani. Hal inilah yang menjadi salahsatu alasan kedatangan founder dan direksi Sekolah Tani Masyarakat ke Kota Purwokerto (20/03).
"Aplikasi yang akan dibuat hanya diperuntukkan untuk jaringan Sekolah Tani Masyarakat terlebih dahulu" ujar Anantiyo Widodo, founder Sekolah Tani Masyarakat saat berada di kantor PrabuBima Tech (PB) Kota Purwokerto.
Direktur Sekolah Tani Masyarakat, Puji Soleh menjelaskan alasan aplikasi hanya digunakan untuk jaringan internal Sekolah Tani Masyarakat.
"Karena menyadarkan petani untuk melek teknologi informasi bukan hal mudah, namun bisa kita awali melalui jaringan yang nanti akan terbentuk" kata Puji Soleh.
Ia menyampaikan bahwa Sekolah Tani Masyarakat akan membentuk jaringan pemberdayaan dan bisnis untuk membantu para petani menanam produk yang tepat dan bisa dipasarkan secara mudah.