Temanggung (24/9/2024). Hari ini, Selasa, 24 September 2024 merupakan ulang tahun Sekolah Tani Masyarakat. Sekolah Tani Masyarakat berdiri empat tahun yang lalu bertepatan dengan peringatan Hari Tani Nasional.
Acara ulang tahun Sekolah Tani Masyarakat dilaksanakan secara sederhana dengan melibatkan tim yang berada di markas pusat Sekolah Tani Masyarakat, Dusun Ploso, Desa Gesing, Kabupaten Temanggung. Pada kesempatan ini, juga dibahas tentang pembuatan model sistem pertanian terpadu atau lebih dikenal dengan nama Integrated Farming System.
Puji Soleh selaku ketua Yayasan Sekolah Tani Masyarakat menyampaikan bahwa sistem pertanian terpadu adalah sebuah pendekatan yang cerdas dalam mengelola pertanian. Dengan menggabungkan berbagai komponen, sistem ini tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
"lingkungan terjaga, lahan lebih produktif" ujarnya.
Sekolah Tani Masyarakat sudah saatnya membuat model pertanian yang berbiaya rendah namun tetap menghasilkan. Demikian disampaikan oleh Arief Kurniawan selaku CEO Sekolah Tani Masyarakat.
"Integrasi tanaman dan ternak menjadi solusi untuk berlangsungnya pertanian hemat biaya" Pungkas Arief.
Arief menambahkan salahsatu contoh adalah dengan menanam tanaman pakan ternak di sekitar kandang ternak untuk mengurangi biaya pembelian pakan. Semua komponen saling melengkapi dan mendukung satu sama lain. Misalnya, limbah ternak dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman, sementara tanaman dapat memberikan pakan hijauan untuk ternak.
Pada kesempatan paparan, Ali Syaiful Akbar selaku manager program Sekolah Tani Masyarakat menyampaikan bahwa konsep terapan sistem pertanian terpadu akan menghasilkan F4, yang terdiri dari Food, Feed, Fuel dan Fertilizer.
Mengutip dari Arimbawa (2015) terdapat empat komponen utama dalam sistem pertanian terpadu, yaitu: manusia, tanaman, peternakan dan perikanan. Keempat komponen tersebut saling terintegrasi. Manusia sebagai motor penggerak jalannya sistem pertanian terpadu yang membutuhkan makanan baik dari tanaman, peternakan maupun perikanan. Tanaman yang diusahakan dalam sistem pertanian terpadu merupakan tanaman yang menjadi sumber makanan, utamanya bagi manusia dan sekaligus dapat menjadi sumber pakan ternak. Peternakan yang dikelola dalam sistem pertanian terpadu ini selain yang memberikan manfaat sebagai sumber makanan bagi manusia, produk sampingnya juga dapat diolah menjadi sumber penyedia unsur hara bagi tanah yang merupakan media bagi tumbuhnya tanaman. Perikanan yang dikelola dalam sistem pertanian terpadu merupakan ikan air tawar yang tidak banyak memerlukan perawatan ekstra namun dapat memanfaatkan nutrisi yang ada dari hasil produk samping sistem pertanian terpadu.
Dalam sesi sambutan, Anantiyo Widodo sebagai founder Sekolah Tani Masyarakat menjelaskan bahwa sistem pertanian terpadu adalah cara untuk memanfaatkan semua yang terjadi dalam proses pertanian dan peternakan.
"Bisa dikatakan konsep ini berkesesuaian dengan ajaran untuk tidak bersikap mubadzir dalam Islam, karena semuanya dapat termanfaatkan sebagai bahan untuk proses berikutnya dan terus berputar" pungkas Anantiyo.
Acara ulang tahun Sekolah Tani Masyarakat dilaksanakan secara sederhana dengan melibatkan tim yang berada di markas pusat Sekolah Tani Masyarakat, Dusun Ploso, Desa Gesing, Kabupaten Temanggung. Pada kesempatan ini, juga dibahas tentang pembuatan model sistem pertanian terpadu atau lebih dikenal dengan nama Integrated Farming System.
Puji Soleh selaku ketua Yayasan Sekolah Tani Masyarakat menyampaikan bahwa sistem pertanian terpadu adalah sebuah pendekatan yang cerdas dalam mengelola pertanian. Dengan menggabungkan berbagai komponen, sistem ini tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
"lingkungan terjaga, lahan lebih produktif" ujarnya.
Sekolah Tani Masyarakat sudah saatnya membuat model pertanian yang berbiaya rendah namun tetap menghasilkan. Demikian disampaikan oleh Arief Kurniawan selaku CEO Sekolah Tani Masyarakat.
"Integrasi tanaman dan ternak menjadi solusi untuk berlangsungnya pertanian hemat biaya" Pungkas Arief.
Arief menambahkan salahsatu contoh adalah dengan menanam tanaman pakan ternak di sekitar kandang ternak untuk mengurangi biaya pembelian pakan. Semua komponen saling melengkapi dan mendukung satu sama lain. Misalnya, limbah ternak dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman, sementara tanaman dapat memberikan pakan hijauan untuk ternak.
Pada kesempatan paparan, Ali Syaiful Akbar selaku manager program Sekolah Tani Masyarakat menyampaikan bahwa konsep terapan sistem pertanian terpadu akan menghasilkan F4, yang terdiri dari Food, Feed, Fuel dan Fertilizer.
Mengutip dari Arimbawa (2015) terdapat empat komponen utama dalam sistem pertanian terpadu, yaitu: manusia, tanaman, peternakan dan perikanan. Keempat komponen tersebut saling terintegrasi. Manusia sebagai motor penggerak jalannya sistem pertanian terpadu yang membutuhkan makanan baik dari tanaman, peternakan maupun perikanan. Tanaman yang diusahakan dalam sistem pertanian terpadu merupakan tanaman yang menjadi sumber makanan, utamanya bagi manusia dan sekaligus dapat menjadi sumber pakan ternak. Peternakan yang dikelola dalam sistem pertanian terpadu ini selain yang memberikan manfaat sebagai sumber makanan bagi manusia, produk sampingnya juga dapat diolah menjadi sumber penyedia unsur hara bagi tanah yang merupakan media bagi tumbuhnya tanaman. Perikanan yang dikelola dalam sistem pertanian terpadu merupakan ikan air tawar yang tidak banyak memerlukan perawatan ekstra namun dapat memanfaatkan nutrisi yang ada dari hasil produk samping sistem pertanian terpadu.
Dalam sesi sambutan, Anantiyo Widodo sebagai founder Sekolah Tani Masyarakat menjelaskan bahwa sistem pertanian terpadu adalah cara untuk memanfaatkan semua yang terjadi dalam proses pertanian dan peternakan.
"Bisa dikatakan konsep ini berkesesuaian dengan ajaran untuk tidak bersikap mubadzir dalam Islam, karena semuanya dapat termanfaatkan sebagai bahan untuk proses berikutnya dan terus berputar" pungkas Anantiyo.