SB19GzwIeB1Tv6FDyUKkDk8tS5RU4G7B5LRZmEqP
Bookmark

SMP N 1 Kandangan Mengundang Sekolah Tani Masyarakat untuk Edukasi Jejak Karbon


Temanggung. Jejak karbon adalah ukuran emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari aktivitas manusia dalam kurun waktu tertentu. Jejak karbon dapat diukur pada individu, keluarga, acara, perusahaan, atau bahkan seluruh negara. Demikian disampaikan oleh Mas Akur, nama panggilan dari Arief Kurniawan, Direktur Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Tani Masyarakat (STM). 

Edukasi tentang jejak karbon penting karena dapat membantu individu menyadari bahwa tindakan mereka memengaruhi lingkungan. Dengan memahami hal ini, individu dapat membentuk sikap yang lebih bertanggung jawab dan mendorong perubahan perilaku menuju kehidupan yang lebih ramah lingkungan. 

Kali ini, edukasi jejak karbon diadakan oleh SMP N 1 Kandangan untuk para siswanya. STM dihadirkan sebagai pemateri dalam kegiatan yang berlangsung di aula sekolah ini (Senin, 9/12/2024). 

"Jadikan daur ulang sebagai kegiatan yang terlihat dan bagian dari rutinitas sehari-hari" ujar Mas Akur didepan para siswa. 

Dalam kesempatan ini juga disampaikan model pengelolaan jejak karbon seperti : pengadaan bank sampah, komposter, lubang biopori, eco enzym, dan pertanian ramah lingkungan yang menjadi konsen Sekolah Tani Masyarakat. 

Pak Joko Kuncoro, Guru di SMP N 1 Kandangan mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan sangat bermanfaat, khususnya tentang teknologi untuk mereduksi jejak karbon dan pertanian ramah lingkungan.  

"Semoga ilmu yang telah dibagikan menjadi amal jariyah dan membawa keberkahan untuk kita semua" kata Pak Joko. 

Siswa adalah penggerak untuk menciptakan sekolah yang ramah lingkungan. Cara terpenting untuk mengurangi jejak karbon di sekolah adalah dengan menempatkan siswa sebagai penggerak. Ini berarti mengintegrasikan kesadaran akan perubahan iklim ke dalam pelajaran tetapi juga memberdayakan siswa untuk menemukan solusi yang dapat mereka terapkan.




0

Posting Komentar